Thursday, February 27, 2014

Bisnis MLM bagus nggak ya ?

Q.

A. Tidak pernah ada pebisnis MLM yang menjadi sukses karena MLM. Yang sering kali terjadi, banyak sekali pebisnis MLM yang hancur ekonominya, pekerjaannya, keluarga dan bahkan dibenci oleh komunitas disekelilingnya.

Bisnis MLM pada dasarnya TIDAK MENCARI UANG melalui PENJUALAN BARANG. Seluruh pelaku MLM sadar betul bahwa uangnya tidak didapat dari penjualan barang. Uang hanya bisa didapat apabila pebisnis MLM mendapatkan "kaki" (atau DOWNLINER) dan downliner tersebut mendapatkan downliner kembali. Oleh sebab itu, kebanyakan peserta MLM tidak begitu peduli apakah mereka bisa menjual barang atau tidak, mereka sangat peduli (dan cenderung memaksa) ketika mereka membujuk orang lain untuk bisa ikut serta dalam bisnis ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya "seminar motivasi" yang digelar demi untuk menjaring downliner.

Apa yang salah dengan MLM? secara nurani kita bisa merasakan ada yang salah dengan MLM, tetapi kita tidak tahu apa. Uraian dibawah ini mungkin dapat bermanfaat :

1. MLM "Menipu" prospek untuk ikut serta dalam seminar pertamanya. Banyak sekali MLM yang cenderung mengajak pesertanya untuk menjaring orang (prospected downliner) dengan cara membohongi dan menjebak orang tersebut untuk ikut dalam acara rekruitment.

2. MLM memberikan "harapan maya". Dalam seminar tersebut, selalu disebutkan -dengan sombong- bahwa orang-orang pendahulu MLM (upliner) mendapatkan harta yang berlimpah secara instan dengan cara MLM. Saya ingat pertama kali saya ikut dalam suatu seminar MLM, saya takjub bagaimana upliner-upliner dengan pangkat emerald ataupun diamon mendapatkan mobil-mobil fantastis, atau bisa mendapatkan kapal pesiar dan harta-harta lain. Mereka bisa mendapatkan hal ini karena mereka butuh anda, orang-orang yang mendaftar belakangan, untuk menyetorkan uang anda ke mereka.

3. Kerusakan sosial. Seketika itu anda masuk kedalam MLM, seketika itu juga semua tempat, komunitas, dan teman-teman menjadi tempat anda berjualan. Atau bahkan menjadi tempat anda untuk "membohongi" teman-teman, keluarga, dan sahabat anda untuk masuk kedalam "perangkap" MLM. Ketika mereka menolak untuk ikut serta dalam MLM yang anda prakarsai, seketika itu juga anda dijauhi oleh teman-teman, keluarga dan sahabat-sahabat anda.

4. Kenyataan kesuksesan. Saya TIDAK PERNAH melihat orang yang betul-betul SUKSES KARENA MLM. Kenyataan yang terjadi adalah, mereka "menyesal dan malu" serta harta mereka habis karena ikut dalam MLM.

5. Secara bisnis, rantai distribusi MLM merupakan suatu rantai distribusi yang tidak efisien. Hal ini dikarenakan, setiap penjualan suatu jenis barang, maka perusahaan harus memberikan komisi kepada SELURUH ANGGOTA MLM yang berada diatas agen penjual. Bayangkan apabila anda sebagai anggota MLM level ke 100 menjual barang, maka perusahaan harus memberikan komisi ke 99 level anggota diatas anda.

6. Secara bisnis pula, MLM akan membuat suatu persaingan yang tidak sehat antar agen. Bayangkan apabila restoran McDonald mempunyai 10.000 outlet, akan bagaimana persaingan antar oulet? hancur-hancuran yang pasti. Pada MLM, 10.000 agen (atau outlet) merupakan hal yang lazim. Darimana anda bisa mencari pasar kalo penjualnya aja sudah banyak sekali?

Lalu bagaimana kok bisnis MLM ini dapat berkembang sampai sekarang? mereka bisa berkembang dikarenakan :

1. Keserakahan dan nafsu manusia. MLM dengan sangat cerdik memanfaatkan keserakahan dan nafsu manusia untuk menjaring anggotanya. Hal ini dapat terlihat jelas ketika anda "diprogram" dalam suatu seminar MLM. anda akan menyaksikan bagaimana pembawa seminar mengatakan seberapa besar kekayaan yang dia dapat dari MLM. Tidak ada bisnis lain yang memanfaatkan keserakahan dan nafsu manusia untuk mengaet agennya KECUALI MLM.

2. Dalih bahwa MLM merupakan "mekanisme baru dalam distribusi". MLM bukanlah cerita baru. Sampai sekarang, MLM tetap tidak menjadi mekanisme distribusi yang dapat diandalkan.

3. Proses cuci otak agen yang berkelanjutan. Agen yang ikut dalam proses MLM didoktrin bahwa mereka akan mengalami masalah dari keluarga, teman, dan komunitas disekelilingnya. Ketika agen peserta MLM sudah putus asa, mereka DIWAJIBKAN untuk MEMBELI materi penguat harapan yang berbentu kaset, CD atau seminar (tentu saja uangnya ya buat perusahaan lagi).

Apa pendapat teman2 dngan bisnis MLM ?
Q. adakah larangan untuk kita ikut bisnis MLM ???

A. MLM ada bisnis hidup segan mati ga mau. menawarkan produk2 super yang dimonopoli sendiri.
tapi klo berharap kaya dari MLM secara bisnis. lupakan aja. itu hanya mimpi.
tapi klo u andelin MLM buat beli produk, bagi saya masih logis. karena MLM sendiri banyak hold2 produk2 berkualitas.

jadi jangan andelin MLM buat bisnis system, tapi bisnis produk saja.

MLM.., ada apa dengan-mu ?
Q. seperti yang telah banyak orang ketahui, penjualan dengan sistem jaringan atau bahasa kerennya MULTILEVEL MARKETING (MLM) masih mendapat momok atau stigma yang buruk di masyarakat indonesia, padahal diluaran sana MULTILEVEL MARKETING sudah tumbuh ribuan badan usaha yang bergerak menggunakan sistem tersebut, bahkan dunia menyatakan ini adalah terobosan bisnis yang legal karena terbukti dahsyat, lebih tahan krisis, dan produk2nya pun berqualitas tinggi, namun mengapa bisnis ini di cecar??? ada apa dengan MLM ???

mohon dijawab dengan objektif berdasarkan fakta...
SALAM SUKSEZ UNTUK ANDA SEMUA, MERDEKAAAA !!!!!

A. MLM di Indo mendapatkan image yang kurang baik & banyak dicerca disebabkan oleh :
- Metode perekrutan yang kurang terbuka & tranparan disertai dengan berbagai janji janji palsu
- Perubahan fungsi utama dari awalnya berjualan produk berubah perlahan lahan menjadi usaha perekrutan downline sebanyak banyaknya dimana focus & tugas upline berubah dari berjualan produk sebanyak mungkin menjadi usaha merekrut downline sebanyak mungkin
- Usaha menjual produk MLM yang selama ini dikenal sebagai produk yang mahal + diproduksi oleh produsen yang kurang jelas + tidak disertai dengan kemampuan marketing yang baik menyebabkan banyak orang menjadi risih or menjadi korban marketing yang kurang benar bahkan salah (banyak kasus terjadi terutama karena kurangnya pelatihan & minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh sales MLM berujung mereka menjual produk yang kurang tepat untuk konsumen tertentu)
- Paradigma yang sangat berlaku di MLM dimana hanya sedikit (sedikit dalam arti kurang dari 20% anggota MLM gagal mencapai mimpi yang diinginkan ketika masuk MLM) yang mampu sukses di MLM sangat jamak terjadi & kebebasan waktu yang selama ini digembor gemborkan yang mana didapat bila bekerja di MLM terbukti BANYAK yang hanya menjadi isapan jempol dikarenakan pada akhirnya tetap saja menjadi budak dari prospek + seminar + target (walau mungkin saja memiliki kebebasan waktu bekerja)
- Usaha beberapa MLM yang justru menggalakkan sales forcenya untuk melakukan penipuan demi sekedar meningkatkan image + citra sales forcenya agar lebih mudah laku produknya (seperti berfoto dengan mobil mewah orang lain kemudian mengaku ngaku sebagai mobil pribadinya demi meningkatkan citra diri & menunjukkan kredibilitas yang belaka)
- Management MLM yang buruk sehingga downline sering mengalami nasib yang sangat mengenaskan terutama bila terus menerus gagal naik pangkat
- Usaha meningkatkan citra diri & image MLM terutama sales forcenya yang sering terliat payah + tidak didukung oleh modal & kemampuan yang memadai (seperti sok memakai English padahal menulis career or successful saja tidak tahu ejaan yang benarnya gimana atau salah satu metode salah satu MLM paling top di Indo yang mana SUKA & SERING MENJELEK JELEKKAN & MERENDAHKAN PROFESI LAIN termasuk properti orang lain, juga bualan salah satu MLM paling top di Indo yang mengatakan bahwa 2010 akan sukses masuk dalam daftar Forbes 500, nyatanya tiada hasil padahal gembor gembornya dulu begitu luar biasa)
- Biaya masuk MLM yang SERING tidak masuk akal & tidak disertai dengan jaminan balik modal yang mana sering menimpa downline downline yang gagal naik jabatan

Dengan berbagai faktor di atas...tidaklah heran kalau image + prestige MLM di Indo sulit berkembang, dikarenakan prinsip MLM yang sering mudah berubah dari semula berjualan produk berubah jadi usaha perekrutan downline sebanyak mungkin & berubah menjadi money games

MLM memang suatu mode business yang OK akan tetapi dalam realitanya & prakteknya di Indo sering disalah gunakan or disalah artikan, sehingga berakibat MLM di Indo jatuh imagenya

Salah satu kebaikan MLM yang terutama adalah people management nya yang baik

bagaimana dengan anda tentang bisnis MLM ?
Q.

A. MLM adalah cara bisnis bertingkat.
yang jadi masalah, MLM selalu mengiming-imingi para anggotanya dengan hal yang duniawi, bukan dengan penghasulan yang real. lihat saja, kalau berhasil menjual sekian barang, maka akan mendapat motor, mobil, rumah mewah. sehingga memacu para anggotanya untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara.

bagi saya bisnis adalah untuk menopang kehidupan di dunia, jadi iming-iming dengan bonus bukan hal yang baik dan juga dalam bisnis hal yang harus di utamakan adalah mencari keuntungan bukan bonus. jika yang dikejar-kejar bonus, itu bukan lagi bisnis. malah mungkin bisa masuk ke judi atau manipulasi.

Apa Perbedaan Reseller sama MLM?
Q.

A. MLM, beberapa barangnya kurang jelas, dan cara mendapatkan keuntungannya pun berantai, kaya diagram pohon, semakin panjang dan besar diagramnya maka keuntungan dari yang dipuncak ni semkin banyak... bisnis utamanya bukan pada penjualan barangnya tetapi pada membuat rantai pembeliannya

kalau reseller dia hanya menjualkan barang oranglain, dia mendapat untung, orang yang dia jualkan barangnya dapat duitnya juga, tetapi kalau misal pembeli barang tersebut lantas menjual pada orang lain lagi maka dia gak ikut menikmati hasilnya, kalau MLM kan masih terus dapat untung tu ntah barang sampai tangan keberapa asalkan diagramnya seimbang..




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment